Masjid Darussalam KBN Cakung Menyimpan Sejuta Kenangan

Masjid Darussalam KBN Cakung Menyimpan Sejuta Kenangan

Saya suka sekali menelusuri jalan kenangan. Mencoba mengingat kembali masa silam. Sebuah perjalanan yang begitu panjangnya. Sinar matahari yang begitu teriknya, tidak menyurutkan langkah kaki ini untuk berjalan setapak demi setapak. Lembaran demi lembaran terbuka, goresan tinta masa lalu samar-samar menyeruak. Sebuah proses pendewasaan kehidupan.

Siapa bilang hidup ini singkat? Hidup ini begitu panjangnya. Dan sangat panjang sekali. Bahkan saking panjangnya, kadang saya merasa letih dan kelelahan. Raga ini memberontak. Karena tidak kuat terus diajak bekerja. Raga ini punya keterbatasan untuk menggapai semua keinginan. Raga ini tidak bisa menggenggam semua hasrat impian.

Didalam keputus-asaan dan ketidak-berdayaan, saya mengadu kepada Tuhan. Agar diberi kekuatan dalam mengarungi ombaknya kehidupan. Keganasan kehidupan ini. Memohon kepada Ilahi, untuk menghilangkan rasa kerakusan dan ketamakan. Agar bisa lebih bersyukur atas apa yang telah saya peroleh.

Masjid Darussalam di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cakung tempat saya dulu bermunajat. Dua puluh tahun silam telah berlalu. Tapi masjid ini tidak mengalami perubahan. Jamaah kini tampak sepi, karena sudah banyak perusahan atau PT yang telah tutup. Masjid Darussalam, tempat saya dulu sholat dan memanjakan raga. Angin yang sepoi-sepoi meninak bobokan diri ini. Terbuai mimpi.

Berita Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Back To Top