Kue Putu Bumbung Merobek Kenangan Masa Kecilku

Kue Putu Bumbung

Kalau malam hari, menjelang baksa isyak, tukang kue putu bumbung sering keliling dikampungku. Dengan alat sederhana, hanya dipikul. Suara khasnya sangat mudah sekali untuk dikenali. Suara desiran uap dari cerobong api cetakan/penanak kue putu bumbung. Ah jika bercerita tentang kue putu bumbung, terasa menyobek kenangan masa kecilku. Masa kecil yang terasa terlewati, masa bahagia yang terlompati.

Kue Putu Bumbung

Dulu, dikampungku ada pengajian. Jika bakda maghrib anak kecil langsung mengaji bersama dirumah sebelah masjid. Belajar membaca Al Qur,an. Teman-temanku banyak sekali, dirumah itu ada tiga ruangan. Dari yang belajar iqro, juz ama/ Al-Quran dan yang belajar fiqih. Selesai mengajinya jika sudah memasuki adzan isak.

Nah, setelah sholat isak, anak kecil berhamburan keluar terlebih dahulu. Pas waktu itu ada tukang kue putu bumbung lewat. Anak sepantaranku semuanya membeli kue putu bumbung. Hanya aku sendiri yang tidak membeli, karena memang tidak bawa uang. Tepatnya seh tidak punya uang. Teman-temanku pada makan kue putu bumbung, aku hanya bisa menelan ludah. Sedih rasanya. 

Sampai saat ini, kenangan itu, selalu menghantuiku. Dan selalu ingat. Apalagi jika ada tukang kue putu bumbung yang melintas depan rumahku. Memori itu tersibak kembali. Masa kecilku terobek dalam ingatan. Ada keinginan untuk mengulang masa itu, agar tidak ada hal yang membuatku gundah. Untuk membuang rasa kecewa.
 
Kue Putu Bumbung

Putu Bumbung punya istilah lainnya adalah cabang bambu. Dan memang kue putu bumbung dulu cetakannya menggunakan bambu ukuran sedang. Sekarang bisa menggunakan peralatan apa saja. Bahan utama kue putu bumbung adalah tepung beras, gula merah, air daun suji, garam dan parutan kelapa. Pewarnya menggunakan daun pandan.

Cara membuatnya, kukus tepung beras. Jika sudah matang, angkat dan tuangkan air mendidih, air daun suji, pasta pandan dan garam. Aduk hingga merata, dan selanjutnya diayak biar tidak menggumpal.

Kue Putu Bumbung

Masukan hasil ayakan kedalam cetakan bambung, jangan lupa beri irisan gula ditengahnya. Kemudian letakan di alat pengukus. Silahkan dibolak-balik, agar kematangannya merata. Tahap akhir, keluarkan dari cetakan bumbung dan taburi dengan parutan kelapa. Hemm...sedap !

Kue Putu Bumbung

Begitulah bagi pencinta kuliner. Makanan itu bukah hanya soal kepuasan lidah atau rasa, dan perut belaka. Disana juga ada daya imajinasi, ingatan  dan kenangan yang ikut menikmatinya. Indera pikiran ikut bermain. Bisa membawa ke kehidupan yang telah dilewati. Terasa mengulang dunia yang telah dilampaui. Menarik kembali kehidupan masa lalu, dan menjadi hal baru.

Berita Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Back To Top