Betapa Hebatnya Seorang Kakek Masih Bersemangat Dalam Mencari Rezeki

Penjual keliling roti Swanish

Saya sampai hafal betul dengan suara khasnya " roti-roti, roti swanish roti keluarga ", yang keluar dari towar kecil yang terpasang di depan sepeda. Seorang kekek penjual roti keliling yang sering lewat di depan rumah. Bapak tua berbadan kurus dan berkacamata. Tenaga yang tampak keletihan dan kelelahan dengan menuntun sepeda. Kadang begitu sempoyongan, menahan gerobak roti.

Saya pun sempat ngobrol sejenak, kakek ini masih keturunan Jawa-Sumatra. Tapi saya lupa menanyakan namanya. Ada rasa segan, takut mengganggu aktivitasnya dalam berjualan. Walau ada keinginan untuk berbincang lama. Karena waktu itu masih terlalu pagi dan barang dagangannya masih tampak banyak.

Penjual keliling roti Swanish

Kakek ini sudah lama sekali berjualan keliling roti Swanish. Dan sempat vacum tiga bulan karena sakit. Alasan dia lebih suka berkeliling daripada mangkal, kerena dagangan lebih cepat laku. Kalau mangkal, kadang serharian belum tentu ada roti yang terjual. Dukanya jualan roti keliling jika hujan tiba, terpaksa tidak bisa keluar rumah.

Roti Swanish

Roti Swanish diproduksi di daerah Bogor. Roti dengan rasa varian banyak sekali, dari yang tawar sampai rasa keju. Barang datang atau didrop malam hari. Paginya kakek ini keliling berjualan dengan sepedanya. Lewat gang-gang sempit. Atau bahkan berebut dengan kendaraan bermotor saat jalanan macet.

Bapak tua saja masih bersemangat kerja. Walau dengan sisa-sisa tenaga yang dia punya. Ah masak iya, saya yang masih bujang. Punya otot kekar, justru bermalas-malas ria. Jadi malu diri saya ini. Saya harus lebih giat lagi. Bekerja apa saja yang penting halal. Buang rasa ego dan gengsi. Demi masa depan yang lebih cerah.

Berita Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Back To Top