Budaya Mercon

Budaya Mercon

Budaya Mercon .Waktu bergerak dengan cepatnya. Matahari berputar dengan gaya kilatnya. Tak terasa detak jarum semakin nyaring alunannya. Diujung desa yang penuh dengan kesunyian, jauh dari keramaian. Jarak menuju ke kota pun puluan kilo harus ditempuh. Desa yang masih banyak hamparan sawah. Pepohonan nyiur berdiri dengan gagahnya, merasa tidak ada yang menandingi. Pohon nyiur itu menjadi besi dan jeruji alami. Menutupi kesibukan sang penghuninya.

Budaya Mercon

Budaya Mercon

Dibulan Ramadhan, desa ini mempunyai keunikan tersendiri. Suara dentuman mercon bersahut-sahutan. Setiap sudut desa, akan terdengar ledakan mercon yang menggema. Apalagi menjelang berbuka puasa. Jantung dan telinga dibuat sibuk oleh suaranya. Yang jantungnya lemah, akan menuju alam barkah lebih cepat karenanya, alias mati mendadak.

Budaya Mercon

Budaya Mercon

Warga di sini, hampir semuanya mempunyai keahlian membuat mercon. Tidak tanggung-tanggung, mercon yang mereka buat besarnya bisa sepaha orang dewasa. Bisa dibayangkan betapa dahsyat bunyi ledakannya. Ya...,Mercon sudah menjadi budaya dan sekaligus menjadi ajang gengsi. Walau harga bubuk mercon tinggi akan tetap mereka beli. Demi adu nyali. Itulah gambaran desa yang jauh dari pusat kota. Sangat minim hiburan, sehingga mereka mencari kesenangan dengan caranya sendiri. Mercon.


♥♥DjB♥♥
 

Berita Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Back To Top